Posts

Showing posts from October, 2020

Omong-Omong di Belakang

Image
Semua binatang memiliki keunikan masing-masing       Bunyi dedaunan yang bergerak-gerak membuat Olay dan Celeb menghentikan obrolan mereka. Keduanya sedang bertengger di salah satu cabang pohon favorit mereka, pohon kayu hitam.      "Woi siapa itu?" teriak Olay sambil  mendongak melihat siapakah yang menganggu acara mereka.      "Jangan ganggu kami, dong!" Celeb ikut bersuara. Ia kibaskan  ekornya. Jambul hitamnya ikut bergerak lucu.     Ternyata Jepi si jerapah sedang menarik-narik daun di pohon dengan mulutnya. Lidahnya yang panjang menjulur, melilit daun-daun. Kemudian dengan lidahnya pula ia masukkan dedaunan itu ke mulut.      Tiba-tiba ia  menurunkan leher ke arah Olay dan Celeb. Dua ekor monyet yaki itu terkejut.     "Jepi, hati-hati kalau memanjangkan leher!" protes Olay. "Jangan membuat kami terkejut lagi."     "Hehehehehe maaf. Kalian sedang ngobrolin apa sih? Kelihatan serius sekali," tanya Jepi sambil mulutnya terus mengunya

Ketika Semua Tidak Lagi Sama

Image
            Terlalu hening untuk sebuah ruang tunggu. Hanya sesekali terdengar bunyi lembaran majalah usang yang dibolak-balik. Dibaca dengan alasan dari pada tidak ada kerjaan. Ada empat perempuan, empat alasan yang mungkin berbeda-beda, tetapi bisa juga sama. Dari balik majalah yang sudah lusuh, diam-diam Hanum mengamati tiga perempuan lainnya. Tiba-tiba ia tergoda menilai, apakah tubuh bagus atau wajah cantik perempuan itu asli atau hasil permak sang dokter. Bibirnya mengerucut, hatinya menciut. Menyadari apa yang ada di tubuhnya.      Dua tahun silam ia tidak seperti ini. Tubuhnya jauh dari kesan seksi. Bukan tubuh yang membuat para lelaki rela melirik lebih dari sekali. Sama sekali tidak membanggakan. Kemudian rasa takut mulai menyerang. Suaminya, Wisnu, diterima bekerja di dunia yang memungkinkan untuk bertemu perempuan-perempuan berparas ayu dengan tubuh penuh daya magnit. Ia takut Wisnu akan berpaling. Ia tidak mau Wisnu terpikat perempuan lain. Ia mau Wisnu hanya menatap dirin

Surat dan Cinta yang Sekarat (Resensi buku "The Husband's Secret")

Image
Judul buku             : The Husband's Secret (Rahasia sang Suami) Penulis                            : Liane Moriarty Penerjemah                  : Lingliana Penerbit                        : Gramedia Pustaka Utama Cetakan ke-1, Juni 2016 Cetakan ke-2, Februari 2017 Genre                            : Novel, thriller romance Dimensi buku          : 20 cm Jumlah halaman     : 496  ISBN                           : 978-602-03-3020-4     Bayangkan jika kita menemukan satu amplop bertuliskan "Untuk istriku, buka saja amplop ini saat aku sudah mati." Kira-kira apakah kita akan membukanya? Apa yang akan kebanyakan perempuan lakukan? Buku ini memiliki hook yang bagus sebagai pembuka. Cecilia Fitzpatrick terpaksa harus masuk ke gudang yang ada di lantai atas. Ia mencari potongan batu Tembok Berlin, untuk ditunjukkan kepada anaknya. Cecilia menjatuhkan tumpukan kotak sepatu milik suaminya, John-Paul. Isinya semburat keluar. Saat itulah ia menemukan amplop bertuliskan "Untuk is

Mereka yang Terbuai

Image
  Aku terbang dengan perkasa Mata elang, kuping lumba-lumba Waktuku untuk berburu,  Insan dengan iman kuyu Selalu kutunggu siapa yang tak tegar Kumau hati mereka beradu jadi tak sabar Cakapku maut, sanggup menyusup Melenakan bagai lagu, sayup-sayup Menggelitik dan membuat lengah Lalu oleng, sssttt... lihat! sebentar lagi roboh. Apiku membesar, suaraku nyaring menggelegar Mereka mendengar, mereka jelas-jelas mendengar! Ketika aku sisipkan peringatan Di tengah-tengah rayuan Tetapi hati sudah tidak lagi perawan Tak ada yang bisa kulakukan lagi, kawan.  Semua kepalang basah. Mereka lakukan diryah.  Tawaku pun pecah. Ya, lubang nista menganga sudah.  Aku terbang, aku menang. Mereka asyik bersenang-senang. Lalu, enak saja mengaku khilaf tergoda syaitan. Bukankah sudah kuberi peringatan? Maka ketahuilah, ini pelajaran! Surabaya, 9 Oktober 2020 Foto dokumen pribadi. Lokasi : Fatih Moskee, Amsterdam.